Menurut berita yang cukup sering muncul di pertengahan April 2008, Pemda DKI akan menerapkan kebijakan baru bagi pengendara mobil yang sukanya parkir sembarangan, yaitu digembok.
Belum jelas mekanisme digembok apakah mobilnya dirantai ataukah dengan cara lain. Masih terbayang beberapa waktu lampau, petugas entah dari dishub atau polantas mencopoti plat nomor mobil yang parkir seenaknya di tepi jalan Warung Buncit tepat di depan Kantor Imigrasi Jakarta Selatan.
Saya pernah berkantor di kawasan Jalan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat. Pada awal saya mulai bekerja disana, masih belum banyak orang menggunakan sepeda motor. Parkiran sepeda motor di kantor hanya diisi oleh sedikit sepeda motor.
Belum lama ini, saya kebetulan berada di sekitar Kebon Sirih. Trotoar atau pedestrian yang lebar masih cukup enak untuk dilalui, suasana yang rimbun oleh pepohonan juga membuat nyaman berjalan kaki di Jalan Kebon Sirih.
Kembali ke sepeda motor.
Seperti tidak perlu diceritakan kembali, bahwa sepeda motor saat ini sudah segitu banyaknya. Hal ini juga terjadi di Jalan Kebon Sirih. Bekas kantorku yang dulu hanya menyediakan sudut sempit untuk parkiran sepeda motor, saat bahkan telah membuat sebuah lahan parkir tersendiri yang dapat memuat ribuan sepeda motor.
Yang disayangkan adalah ulah para pengendara sepeda motor yang menurut saya suka sekali berjalan di atas trotoar. Memang trotoar dan pedestrian cukup lenggang dan cukup menggoda untuk dilalui oleh para pengendara sepeda motor. Sementara beberapa lokasi pedestrian yang cukup rimbun digunakan untuk memarkir sepeda motor.
Hari itu kebetulan Jalan Kebon Sirih sangat lenggang dan tidak macet. Saya sangat yakin pada saat jalan Kebon Sirih macet, pasti pedestrian yang lebar ini akan dimanfaatkan oleh pengendara sepeda motor yang tidak bertanggung jawab.
Siang menjelang sore ini, saya kembali berjalan kaki di kawasan Kebon Sirih. Tidak seperti awal tahun 2000an, kali ini jalan kaki saya terusik oleh pengendara sepeda motor dan parkiran sepeda motor. Beberapa pengendara malah mengklakson dari belakang karena laju sepeda motornya terhambat, padahal saya berjalan di pedestrian yang jika diterjemahkan secara gamblang adalah tempat jalan orang.
Masih banyak pengendara sepeda motor yang taat lalu lintas, mereka juga menghargai pengendara lain dan juga orang yang sedang berjalan kaki.
Pemda akan menerapkan metode gembok bagi pengendara nakal.
Mungkin peraturan ini juga perlu diterapkan bagi pengendara kendaraan bermotor, apapun jenisnya yang suka melanggar hak-hak orang lain, seperti parkir di trotoar, kendaraan yang melawan arah, suara kendaraan yang memekakan telinga dan masih banyak lagi termasuk sepeda motor yang berjalan di trotoar.
Bagi kami pejalan kaki, pedestrian yang jumlahnya sangat sedikit di Jakarta ini sangatlah berarti. Setidaknya bagi pengendara sepeda motor, kalo memang ingin berjalan di atas pedestrian, gak usah ngebut-ngebut dan jangan membunyikan klakson.
kemarin lewat kebon sirih, padahal jam pulang kantor, biasanya padet, tapi entah kenapa kemaren engga,
biasanya di kiri jalan banyak mobil parkir di sekitaran dprd, kemarin itu ga ada.
keren, apa karena soal gembok menggembok ini ya? 😉
*clingak clinguk*
Bang, saya nyariin buku tamu dimanah ??? 😛
disini ajah deh
salam kenal yah…
btw, saya juga mantan AnKer (anak kereta) 🙂
wah itu cintoh pengendara motor yg tidak baik
kebon sirih ya?
trotoar disitu emang udah langganan para pengguna motor, apalagi kalo macet. PARAH!!
soalnya disitu juga ga ada polisi sih, tapi kenapa musti ada polisi dulu ya baru taat? apa kata dunia? ;))
maksudna teh mobilna digembok gituh…?? wahh… kayak mr.bean dong… 😀 … mmm… apa efektif ya cara begitu?
makin terbukti kalau bangsa kita memang sulit diajak utk tertib berlalu lintas, mas.
yang efektif mah di towing aja….
parkir sembarangan… tanggung akibatnya….
kalau mobil parkir sembarangan di towing,
kalau pedestarian dipakai motor yaa di tilang saja.
pernah negor pengendara motor yang lewat JPO, ehh dianya malah marah.. susah kalau mau maju yaa..
seperti biasalah bangsa kita ini, “dipecut dulu baru jalan” (kayak kuda)
kesadaran diri sendiri kurang…
hehehehe….
salam
Jadi maluw soalnya pernh pake trotoar buat nembus kemacetan hihihi.
Masalahnya kita memang tak bisa disiplin tanpa sanksi yang berat. Aturan parkir udah membuat banyak orang berteriak…semoga nantinya ada sanksi pengendara motor yang berani lewat trotoar. Tanpa disiplin yang ketat, maka SDM dinegara kita akan semakin amburadul, orang semaunya sendiri. Jadi marilah kita mulai dari diri kita sendiri, dan lingkungan kecil kita, untuk menepati aturan lalu lintas dengan benar dan menghargai hak orang lain.
ikut mendukung, biar macetnya bisa bekurang. secara kota tua ini makin hari akin semrawut, klo ga digituin, ga bisa berubah. CMIIW
hmm .