Barusan dapat telp dari pak Eko – bandung yang mengabarkan bahwa, tadi pagi kamarnya sempat didobrak jam 07.00, dan pak bambang ditemukan sudah dalam keadaan dingin, dan sekarang dalam perjalanan kerumah sakit untuk memastikan keadaannya
mohon doanya
Sebuah email yang masuk di pagi hari dan benar-benar membuat saya kaget luar biasa. Saya sendiri tidak memiliki hubungan keluarga dengan Pak Bambang Tjondro, bahkan mengenal secara pribadi jugat tidak. Tetapi yang jelas, saya dan Pak Bambang adalah sama-sama pecinta kereta api alias Railfans.
Saat tulisan ini dibuat, Pak Bambang Tjondro telah 4 hari meninggalkan dunia yang fana ini untuk kembali ke sang pencipta. Saat beliau meninggal dunia, saya tiba-tiba terbayang untuk kembali melihat segala peristiwa ke minggu sebelumnya.
Lebih kurang seminggu sebelum Pak Bambang wafat, dia tiba-tiba cukup banyak menulis di milis kereta api model. Kata-katanya hanya mengingatkan kita semua tentang memaafkan dan kematian. Sebelumnya saya hanya menganggap itu semua sebagai sebuah tulisan belaka dari orang tua yang ingin anak-anak muda agar hidup lebih baik lagi.
Pak Bambang Tjondro memang dikenal sebagai seorang railfans yang juga gemar mengkoleksi kereta api model dan mobil mainan. Koleksinya sangat banyak, bahkan dia menghabiskan banyak ruangan untuk membuat layout kereta api model berskala N. Selain itu lemarinya juga dipenuhi dengan koleksi mobil-mobilan dan lokomotif model. Baginya kecintaan kepada benda-benda ini adalah sebuah pengalaman luar biasa juga sebagai pengobat rasa capek setelah bekerja. Pak Bambang banyak berkecimpung dengan industi energi dan pertambangan.
Selain mengkoleksi, Pak Bambang juga dikenal dengan orang yang sangat terbuka kepada orang lain. Banyak modeler yang telah beruntung dapat menikmati berbagai koleksi kereta api dan mobil-mobilannya. Selain itu beliau juga memiliki buku-buku literatur tentang kereta api, sebuah literatur yang disukai oleh Railfans.
Kembali ke minggu sebelum beliau meninggal.
Pak Bambang menulis dalam sebuah milis mengenai hilangnya beberapa koleksinya, salah satunya sebuah lokomotif model U-30C N-Scale. Dan hebatnya, dia tidak memaki-maki pencurinya, tetapi malah memaafkannya, berikut petikan emailnya:
Untuk Mas Iwan yang baik
Kebetulan saya punya 4 loco U-30C , 1 Chessie hilang, ada yang D&H dan ada lagi KAI dan 1 PJKA. Non problem. Barang kita kan milik sementara. Dan yang hilang sebenarnya cap kucingnya. Jadi sudahlah, kita tidak akan diampuni oleh Tuhan kalau tidak mengampuni sesama.
Kebetulan umur saya 64 sudah dekat kan, saya tetap mau mengundang anggota IRPS di jJogja ataupun Semarang dan Surabaya untuk dolan sekali-sekali.
Best Regards
Bambang Tjondro
Email ini dengan jelas menyiratkan bahwa di usianya yang sudah lanjut, beliau sadar bahwa mengampuni adalah lebih baik daripada marah-marah.
Saya hanya berpikir, daripada marah-marah, kemudian naik darah, mending diem aja, wong koleksinya lebih dari 200 loko.
Kemudian dia menulis lagi email berikut, masih karena menanggapi masalah kehilangan koleksinya.
…Saya kira dia lagi kesulitan keuangan (saya sudah ganti uang beli oleh2 untuyk Budi 64 jadi 100 dan 300 biaya ArgoWilis. Tidak apa.
Saya pemaaf dan kalau saya tidak memafkan,bagaimana saya bisa diampuni Tuhan YME di doa saya.
Saya 64 tahun, bisa mati mendadak tak ada soal anggap kebaikan tetapi kesalahan karena mengancam akan saya tulis di kereta api web ini….
Kata-katanya terasa tidak beraturan, tetapi tersirat kematian di sini.
Dan pada akhir-akhir pesan di milis, Pak Bambang mengundang semua Railfans dan Modeler untuk datang ke rumahnya, dia akan menyambutnya dengan tangan terbuka.
Senin, 18 February 2008, setelah mendobrak kamarnya, keluarga membawa Pak Bambang ke Rumah Sakit Boromeus, Bandung dalam kondisi yang sudah dingin. Pihak rumah sakit menegaskan Pak Bambang Tjondro telah meninggal dunia sejak dini hari. Beliau pergi meninggalkan kebaikan yang luar biasa selain koleksi-koleksinya. Seorang rekan mengatakan bahwa Pak Bambang Tjondro ingin sekali menghibahkan seluruh koleksinya ke Panti Asuhan saat dia meninggal dunia.
Ajakan Pak Bambang untuk berkunjung kerumahnya, seperti menjadi sebuah pertanda bagi kita semua. Railfans sangat kehilangan seorang yang sangat luar biasa. Pecinta kereta api model juga kehilangan sebuah katalog hidup yang memberikan warna tersendiri bagi hobi ini.
Selamat Jalan Pak Bambang Tjondro, mohon maaf sebesar-besarnya, saya belum sempat sowan ke bapak untuk mengabadikan semua koleksi sepurnya.
Fiuhh..miriss…
Hope he will be rest in peace. Amien.
Memberi maaf memang sesuatu yg berat sekali dilakukan. Semoga Pak Bambang bisa beristirahat di alam sana dengan tenang…
ndherek belasungkawa
innalilahi wa innailahi rojiun
semoga dtima di sisiNA
turut berbelangsungkawa
Innalillahi Wa Innailaihi Rojiun. Semoga ybs memperoleh tempat yang baik di sisi Nya. Dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan moral.
Kang, saya pernah mengalami kejadian yang lebih kurang mirip. Jadi de ja vu. Dulu pada saat kuliah (th 91) pernah harus mendobrak dan manjat plafon kamar temen karena 2 hari ga keluar kamar. Syukur alhamdulliah ybs masih bisa diselamatkan.
Salam kenal. Regards, Aa Nata.
Secara tidak langsung, pak bambang telah membangkitkan kenangan saya tentang kenangan kereta api waktu muncul di liputan 6 dengan diorama dan koleksi kereta apinya, sejak saya masih SD.
Bahkan sampai sekarang.
Saya lebih memilih berhenti di depan pintu kereta api daripada menyerobot seperti teman-teman yang lain, hanya untuk mendengarkan deru kereta api.
Keesokan hari sejak melihat pak Bambang Tjondro, saya langsung browsing mencari segala sesuatu tentang kereta api model. Ketemu MTH Trains, langsung download katalognya. Rasanya seneeng banget melihat koleksi keretanya yang keren2.
Sampai hari ini saya masih mencari artikel, katalog, cerita yang berhubungan dengan kereta api.
Sebelum membaca berita duka d blog ini, saya melihat koleksi di Marklin dan KATO dari hasil googling.
Selamat Jalan pak Bambang Tjondro.
Tiketmu telah tiba, dan saya juga masih menunggu giliran kapan tiket diserahkan ke saya.