Setelah sekian lama berlangganan paket unlimited GPRS dari XL, sampai akhirnya mendapat SMS dari XL yang \”memaksa\” saya untuk berpindah layanan dari unlimited GPRS menjadi paket \’limited\’ 1GB 3G. Harga yang ditawarkan memang lebih mahal, bayangkan dengan tadinya hanya membayar 200.000 Rupiah sebulan plus PPN, saya dapat menggunakan jaringan GPRS yang lambat dengan quota yang tidak terbatas, bisa lebih dari 1GB, kayaknya gak mungkin, tetapi di rumah saya, di Depok, yang mungkin karena pengguna mobile datanya belum banyak, jaringan GPRS cukup handal, dan setiap bulan bisa mengakases lebih dari 1GB.
Saat liburan hari raya Lebaran tahun lalu, bahkan saya berhasil mendownload puluhan lagu melalui jaringan GPRS, mungkin karena traffic mobile selular saat itu cukup sepi karena banyak orang yang pergi liburan.
Dengan sedikit ultimatum dari XL bahwa jika melakukan migrasi, akan terkena pemutusan layanan data dan akan dikenakan tarif normal, akhirnya saya berinisiatif melakukan perubahan, saat ini akhirnya bergabung dengan paket layanan data denga quota 1GB sebulan dan tarifnya menjadi 250.000 Rupiah.
Dari GPRS ke 3G ternyata ada invlasi.
Walaupun sebelumnya menggunakan layanan GPRS, ternyata XL tidak dapat membatasi koneksi saat saya mengakses menggunakan handphone. Nokia E51 yang saya gunakan dapat mengakses jaringan HSDPA dan saya dapat mengunduh file-file yang saya perlukan ke dalam handset saya. Tetapi saat Nokia E51 dijadikan modem oleh Windows XP, maka XL hanya mengijinkan untuk menggunakan jaringan GPRS.
Sebenarnya ada yang lebih seru, di akhir waktu sebelum \’terpaksa\’ migrasi, ternyata OSX-86 alias Hackintosh dapat mengakses jaringan HSDPA dengan paket GPRS yang saya miliki. Sayang, tahunya gak dari awal. Padahal bisa mengakses apapun tanpa takut quota bandwidth.
Saat melakukan migrasi, saya kebetulan sedang berada di Jakarta. Dan benar seperti yang mereka janjikan, sekarang komputer Windows XP yang saya gunakan sudah dapat mengakses jaringan HSDPA dengan kecepatan yang kadang cepat kadang mati. Sekarang mungkin harus berhati-hati menggunakan jatah bandwidth, karena XL akan mengenakan tambahan biaya sebesar 0,4 Rupiah setiap kelebihan 1KByte atau 400.000 Rupiah per Gigabyte, plus PPN tentunya.
Saat kembali ke Depok, ternyata saya mendapat kejutan lain. Di rumah, saya ternyata tidak dapat menerima jaringan 3G XL. Mencoba keluar rumah, ternyata masih belum dapat jaringan 3G, lari-lari sedikit ke pos security tempat saya nongkrong, jaringan 3G XL mulai menunjukan dirinya, 1 bar… 2 bar…. 2 bar….. 1 bar….. dst.
Jadi, sekarang jika ingin mengakses internet di rumah, saya terpaksa kembali ke jaringan GPRS yang lumayan lambat.
Berhubung si XL masih berbaik hati dengan memberikan akses gratis selama 3 bulan (karena migrasi dari GPRS mungkin), saya cuma berharap dalam 3 bulan kedepan, BTS-BTS di sekitar Grand Depok City sudah mendukung jaringan 3G. Kalo belum juga, terpaksa saya yang mengalah, tidak lagi langganan paket 3G XL.
klo aku cuman pake karu XL buat telp dan sms doang…
sangat2 teramat sangat sekali mengecewakan..
sekarang aja ga bsa dipake..padahal ntar ada janjian ama teman..gmana mau kontak teman klo gini..
murah2 sih murah..pelayanannya juga murahan..
huahuahuahua
ndak coba pindah ke halo unlimited aja om?
I’m sorry to hear that mas, nambah cost 50 rebu hikss kalo di beliin buku pelajaran buat anak2 udah dapet2 buku paket ya … btw, yang penting kan kativitas ngeblognya jalan terus, yakan??
saya pake axis..
MURAHHHH
cukup stabil lagi… 😀
Sampai saat ini saya masih menggunakan kartu XL untuk telpon dan sms
Sejak kuliah di UPI, Tur jadi sedih gara-gara jaringan XL-nya gak ada hampir di tiap sudut Kampus UPI, Jl. Dr. Setiabudi No. 229 Bandung. Mungkin yang di depan dekat pintu gerbang ada sinyal. Namun, setelah ke dalam dan lebih ke dalam lagi suka gak ada sinyal.
Jadi gak bisa komunikasi nih saat di Kampus.
Kemanakah saya harus mengadu???
Kemaren udah ke XL Center Jl. Martadinata 7 Bandung, mereka bilang akan segera kirim orang buat ngecek jaringan di sekitar kampus UPI.
Saya harap jika ada orang XL yang baca keluhan saya ini, segera memperbaiki kualitas sinyalnya bila tidak ingin pelanggannya kabur menoleh operator lain.
Kalu bisa sih pake no. XL ini terus soalnya no. XL-nya sudah aktif sejak 2005 dan semua teman, famili udah tahu no. XL saya ini.
Oh iya, apa bisa ya misalnya no. hp gsm kita yang udah melekat dan menemani setiap kegiatan kita ini dengan NOMOR YANG SAMA namun pindah ke operator lain yang ada sinyalnya???
mIMPI KALI???
Kan di kampus UPI ini yang sinyalnya paling bagus, ya cuma Telkomsel yang menjangkau ke semua pelosok.
Jadi kalau harus bilang ganti nomor ke mereka, gak mau… alias males.
disangkanya plin-plan.
Syukur Alhamdulillah, kemaren dapat hadiah hp cdma Flexi dari program Flexi 100% Dahsyat Di Istana BEC, Jl Purnawarman No. 13-15 Bandung. Syukur Alhamdulillah, komunikasi jadi lancar kembali.
Terimakasih buat Kak Hedwigus Windarto DA yang telah bersedia menampilkan komentar ini di situsnya, karena saya yakin pengunjung web Kak Hedwig banyak.
Selamat berkarya.
Buat orang XL atau semuanya aja yang ingin memberikan saran dan kritik atau tanggapan buat Tur atas keluhan ini, silahkan layangkan pesan A\nda ke alamat surat elektronik ini [email protected]
Oh ya mau nanya lagi apa sih fungsi REG ke 4444 itu???
Saya harap ditertibkan lagi pemakaian nomor hp karena mereka seenak-enaknya ganti nomer dan suka ngejailin orang.
Aku punya saran nih buat Mas Tur yang pasti nomor XL-nya 0818xxxxxxxx
Andaikan ada keajaiban dunia seluler, jadi semua nomor yang udah didaftarkan ke 4444 itu milik pribadi seseorang dan penggunaannya harus tunduk terhadap peraturan yang ada, maka setiap bulan bisa pindah atau ganti operator, namun masih dengan nomor yang sama.
Misalnya, gini pemilik no. XL 0818 karena sinyal XL ga ada dan yang ada cuma sinyal Telkomsel aja, maka dengan keajaiban bisa bermigrasi ke Kartu As misalnya. Jadi ga perlu beli perdana dengan prefiks 0852 kalau mau nikmatin layanan Kartu As.
Jadi, semua tergantung kebijakan Menkominfo kita, karena ke sekarang-sekarang persaingan seluler semakin tidak sehat.
Saya harap Telkomsel tetap menjaga kualitas daripada tarif.
Biar mahal, asal pelayanannya juga sesuai dengan tarif yang dikenakan. Maksudnya, jika sms Rp 88 ya harus sampe puaaasssss….
Jangan-jangan setelah menjadi Rp 20,- pelayanan pun semakin turun dan mengecewakan??? Saya harap tidak.
Lihat saja im3, XL, esia atau lainnya yang menawarkan harga murah, namun pelayanan pun semakin gak jelas juntrungannya dan semakin sensi-sensian.
Masak kirim SMS dalam satu area kampus, hp sama-sama aktif. Yang satu pake XL yang satu pake im3, sms masuk kadang harus nunggu sehari baru nyampe.
Tapi, sampai saat ini belum ada keluhan untuk pengiriman sms dari nomor Kartu As ke XL atau sebaliknya.
Yang bermasalah hanyalah pengiriman sms dari XL Bebas ke im3 atau sebaliknya, atau dari Kartu As ke im3 suka error dan lama tersampaikannya.
Saya berharap, Telkomsel tetap memberikan yang terbaik buat para pelanggan setianya, di samping nomornya yang unik berawalan 0852. Saya harap Kartu As hanya berawalan 0852 aja!!!
duh… ga pake XL buat 3G 🙁
jadi ga ngerti apa2 🙂
makanya pindah rumah, ojo nang ndeso… qiqiqiq… naik ke atap Margo aja…
agh saya cuma betenya.. im3 belom bisa buat video call 🙁
keknya telkomsel bagus deh 😀
Brilliant!
kalo aku pake TELKOMSEL FLASH,, sangat mahal – tidak stabil – banyak masalah ga beres2…
mengecewakan semua deh layanan internet 3G…