My first Anthurium

Semenjak tinggal di Depok, saya jadi agak lebih care dengan yang namanya tanaman. Kondisi ini lebih disebabkan karena pemukiman tempat tinggal saya adalah sebuah pemukiman baru yang tentu saja masih miskin tumbuh-tumbuhan.

Beberapa bulan belakangan ini beberapa rekan dan tetangga, sangat aktif membicarakan tanaman Anthurium. Sebuah tanaman hobby yang memiliki harga hingga puluhan juta Rupiah.
Puluhan Juta untuk sebuah tanaman masih membuat saya tidak dapat bepikir di mana nilai investasinya. Jaman dahulu saat orang berlomba-lomba memelihara ikan Louhan, saya juga gak bisa mengerti apa yang ada di pikiran orang-orang tersebut. Bisa dibayangkan jika si Anthurium antau Louhan tiba-tiba mati, kerugian besar pasti akan menimpa mereka.

\"anthurium.jpg\"

Sebagai seorang Railfans, saya lebih senang mengkoleksi kereta api model. Walaupun agak mahal tetapi lebih dapat dinikmati dan dapat menjadi barang investasi, kala produksi sejenis sudah mulai langka.

Hari ini seorang security di rumah menawarkan tanamanan Anthurium dengan model Red Cherry. Harganya bibitnya cuman 120.000 Rupiah.
Sebuah tumbuhan kecil dengan jumlah helai daun masih sedikit seharga 120.000 Rupiah (sudah termasuk media tanan dan pot kecil).
Karena penasaran, saya ambil 2 pot untuk ujicoba. Di sini bukan ujicoba terhadap si Anthurium, melainkan lebih kepada ujicoba kepada saya, apakah sanggup memelihara tanaman dengan baik.

Sempat dijelaskan mengenai cara perawatan Anthurium, yaitu:

  1. Jangan menyiram tanaman dengan banyak air, karena akan membuat akar Anthurium membusuk.
  2. Menghindari Anthurium dari sinar matahari langsung, karena akan membuat Anthurium menjadi kering dan mati.
  3. Meletakan Anthurium di bawah tumbuhan lain yang cukup besar, karena katanya yang jual, Anthurium itu mengambil sari makanan dari pohonan lain tetapi tidak seperti parasit karena dia berdiri sendiri.
  4. Tambahkan pupuk sesuai kebutuhan.

\"Anthurium

Saya masih belum yakin, jika tanaman sekecil ini akan mendatangkan keuntungan berlipat ganda sampai Jutaan Rupiah. Jika Anthurium adalah sebuah tanaman langka yang hampir punah, bisa saja harganya akan setinggi langit. Sementara jenis ini sangat pasaran, karena saya mengambil 2 pot dari 90 pot yang tersedia. Jadi setidaknya ini bukan tanaman langka.

Tetapi jika ada orang gila yang hendak membeli Anthurium lebih mahal daripada yang saya beli, pasti saya akan jual.

Related Posts

11 thoughts on “My first Anthurium

  1. Aku sih kalo tanaman mahal2 begini, mendingan ‘menjarah’ dari nursery milik tanteku atau milik kakak sepupuku 😀 Sayangnya nursery-nya di kampoeng-ku sana. Kemarin aku mudik juga udah ‘ngerampok’ beberapa pot adenium ama eforbia, tingginya udah 30 cm-an, ngga ngerti itu ntar mau berbunga apa engga di rumahku. Ngga bakat miara tanaman hahaha….

  2. Hallo Mas Hedwigus,

    Boleh tanya tidak gimana caranya sih buat blog di Internet kaena kebetulan masnya ahli IT

    Thanks
    Supri

    walah saya cuman install wordpress aja koq, coba deh ke http://www.wordpress.com gak perlu sewa hosting sudah bisa bikin blog
    selamat mencoba
    /hedwig/

  3. boleh liat collection bunga nya (difoto aja) 😀

    Hedwig? : Bung Irdan, belum ada yang berbunga, dan saya tidak mengkoleksi tanaman (kecuali rumput di halaman), semua saya hadiahkan ke ayah saya.

  4. Pingback: My Anturium

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *