Biasanya jika kami jalan-jalan di Mall, saya selalu menyempatkan diri untuk masuk ke toko elektronik. Sepertinya gak bosan-bosan berkeliaran di tempat tersebut sambil bertanya tentang spesifikasi atau sekedar membanding-bandingkan harga dan tentu saja discount yang diberikan oleh setiap pemegang merek.
Sampai suatu waktu, anak-anak protes dengan keras, karena saya hanya lihat-lihat dowang dan gak pernah beli sesuatu dari toko elektronik.
Saya hanya tertawa saja saat itu dan mengajak mereka keluar.
Saat hendak keluar, saya sempat tertegun dengan sebuah televisi layar datar dan harga yang terpampang dibawahnya juga cukup murah. Setelah tanya-tanya, televisi merek Jepang berukuran 39 Inchi tersebut ternyata hanya mensupport HD 720p saja, pantas saja murah pikir saya.
Dia menawarkan televisi dari booth sebelahnya, masih merek Jepang. Memiliki ukuran 40 Inchi, Full HD 1080p dan berhadiah satu unit mini compo. Sebuah tawaran yang menarik untuk sebuah televisi layar datar. Saya mulai menimbang-nimbang untuk membeli unit yang ditawarkan ini.
Saat sedang berpikir, saya coba untuk mencari jenis yang sepandan. Saya coba untuk melihat booth Sony, dan mereka menawarkan type yang sepandan, yaitu Sony Bravia? 40 EX-43 LED.
Kesan saya melihat jenis ini adalah tampilannya yang sederhana dan dengan pinggiran yang tipis membuat kesannya ringan (light). Memiliki 2 input HDMI, 1 Composite, 1 Component/Composite dan VGA serta sebuah USB port di sisi kanan layar selain tentu saja Antena port. Bagi saya ini sudah cukup karena saya menggunakan dua buah DTH Satellite, sebuah Multimedia Player dan sebuah PC.
Harga yang ditawarkan masih cukup reasonable?tetapi tanpa diberikan bonus seperti merek lainnya, sayang sekali.
Installasi
Unit yang saya beli ternyata juga tidak terlalu berat, kurang dari 10 kilogram menurut saya bobotnya. Installasi untuk ditempatkan diatas meja juga mudah tanpa harus memasang baut atau sekrup, karena dudukannya (pedestal) dapat menjepit dengan aman unit televisi.
Pertama kali saya memasang output composite dari DTH ke input yang tersedia. Sayang sekali saya harus mengorbankan fungsi component input yang terintegrasi dengan composite input kedua. Tetapi sekali lagi, saya tidak memiliki perangkat dengan output component.
Berikutnya adalah memasang Media Player melalui koneksi HDMI. Dan tidak lebih dari 15 menit sejak membuka doos, saya sudah dapat menikmati siaran televisi dan menonton film di TV baru.
Fungsi menarik dari type ini adalah Foto Frame Mode, dimana saya dapat menikmati foto-foto yang berada di hardisk / USB-Stick yang langsung ditancapkan ke televisi. Memutar musik dari koleksi MP3 juga berjalan dengan baik, jika bosan dengan koleksi MP3, dapat juga mendengarkan siaran radio FM, karena unit ini telah dilengkapi dengan build-in FM Tunner.
Sony Bravia? 40 EX-43 LED juga memiliki kemampuan untuk memutar film, sayangnya tidak mendukung semua format yang ada. Berikut ini adalah spesifikasi multimedianya.
Extention | Container | Video Codec | Audio Codec |
.avi | AVI | XvID, MPEG-1, MPEG-2 MP, H.264 BP/MP/HP, MPEG-4 SP/ASP | PCM/MPEG-1 Layer-1, 2/MP3/AAC-LC, PS, SBR/Dolby Digital (2ch)/WMA v8 |
?.wmf, .asf | ?ASF | WMV v9, XvID, MPEG-4 SP/ASP, VC-1 | MP3/WMA v8 |
.mp4, .mov, .3gp | MP4 | H.264 BP/MP/HP, MPEG-4 SP/ASP, H.264, Motion JPEG | MPEG-1 Layer-1, 2/MP3/AAC-LC, PS, SBR |
.mkv | ?MKV | H.264 BP/MP/HP, MPEG-4 SP/ASP, WMV v9, VC-1 | PCM/MPEG-1 Layer-1, 2/MP3/AAC-LC, PS, SBR/Dolby Digital (2ch)/WMA v8 |
?.mpg, .mpeg | PS | MPEG-1, MPEG-2 MP | MPEG-1 Layer-1, 2/MP3/Dolby Digital (2ch) |
?.ts, .mts, .m2ts | TS | MPEG-2 MP, VC-1, H.264 BP/MP/HP | MPEG-1 Layer-1, 2/MP3/AAC-LC, PS, SBR |
Beberapa koleksi video file saya dengan format suara lebih dari dua channel tidak dapat dinikmati karena suaranya benar-benar tidak keluar.
Kebetulan ruang menonton televisi memiliki jendela yang cukup besar, type ini ternyata memiliki?Anti Glare Screen Survace sehingga tayangan televisi atau movie dapat dinikmati tanpa harus menutup gordyn jendela. Saya rasa, ini adalah salah satu point terpenting saat memutuskan untuk membeli sebuah televisi.
Kekurangan
Dibalik semua kemampuan yang menurut saya sudah cukup mumpuni, Sony Bravia? 40 EX-43 LED ternyata tidak memiliki kemampuan?Sound System yang baik, bahkan menurut say suara yang dihasilkan cempreng dan biasa saja. Sepertinya mesti memiliki perangkat audio tambahan agar menjadi lebih baik.
Specification
Screen Size | : | 40 Inchi / 102 cm, 16:9 |
Color System | : | NTSC 3.58, NTSC 4.43, PAL, SECAM |
Video Signal | : | 480/60i, 480/60p, 576/50i, 576/50p, 720/50p, 720/60p, 1080/50i, 1080/60i, 1080/24p (HDMI? only), 1080/50p (HDMI? / Component), 1080/60p (HDMI? / Component) |
Display Resolution | : | Full HD 1080p |
Video Processing | : | BRAVIA Engine 3? Technology |
Backlight Module | : | Direct LED |
24p True Cinema? | : | Yes |
Viewing Angle | : | 178? (Right/Left), 178? (Up/Down) |
Picture Mode | : | Vivid / Standard / Custom/ Cinema / Photo / Sports / Game / Graphics |
CineMotion/Film Mode/Cinema Drive | : | Yes |
Bass Booster | : | Yes |
Dolby? | : | Dolby? Digital |
Surround Mode | : | Cinema/ Music/ Sports/ Game |
Stereo System | : | NICAM/A2 |
HDMI? / Audio In | : | 2 di belakang |
USB 2.0 | : | Samping Kanan |
Composite Video Input(s) | : | 2 (1 Hybrid w/Component) dibelakang |
Component Video (Y/Pb/Pr) Input(s) | : | 1 (Hybrid w/Composite) dibelakang |
RF Connection Input | : | 1 dibelakang |
HD15 PC Input / Audio | : | 1 dibelakang |
Analog Audio Input | : | 1 Hybrid w/PC dibelakang |
Audio Out | : | 1 Hybrid w HP dibelakang |
Headphone Out | : | 1 Hybrid w Audio out dibelakang |
Power | : | AC 110-240V, 50/60Hz, 82 Watts |